Bendul Merisi Utara VIII No. 8
Surabaya - Jawa Timur

Hits: 572

Bagaimana sih Cara Mengatasi Speech Delay pada Anak Bunda ?

Anak dikatakan terlambat berbicara, ketika pada usia kemampuan produksi suara dan berkomunikasi di bawah rata-rata anak seusianya. Pada hakikatnya, aspek berbicara merupakan salah satu aspek perkembangan seorang anak yang dimulai sejak lahir.

Kemampuan anak untuk berkomunikasi dimulai dengan reaksinya terhadap bunyi atau suara orang tua nya, bahkan di usia 2 bulan anak sudah menunjukkan senyum sosial pada semua orang yang berinteraksi dengannya. Diusia 18 bulan anak sudah mampu memahami dan mengeluarkan sekitar 20 kosa kata yang bermakna. Sedangkan di usia 2 tahun sudah mampu mengucapkan 1 kalimat yang terdiri dari 2 kata, misalnya “mama pergi”, “aku pipis”. Jika anak tidak mengalami hal tersebut bisa dikategorikan anak tersebut mengalami keterlambatan berbicara (speech delayed). Gangguan bicara (speech delay) adalah suatu keterlambatan dalam berbahasa ataupun berbicara. Gangguan berbahasa merupakan keterlambatan dalam sektor bahasa yang dialami oleh seorang anak (Soetjiningsih, 1995).

Untuk itu berikut adalah beberapa tips cara mengatasi speech delay pada anak. Selain penanganan dokter spesialis anak, bunda bisa melakukan tips di bawah ini :

1. Rajin mengajak anak berbicara

Kebiasaan ini sebaiknya dilakukan sejak anak masih bayi. Ajak ia bicara kapan pun dan di mana pun. Misalnya apa yang sedang terjadi, menyebutkan nama-nama benda yang dilihat, tebak warna, dan lain-lain. Meski ini dilakukan pada bayi yang masih belum bisa bicara, kata-kata yang ia dengan akan menjadi bekal dalam perkembangan bicara dan bahasanya.

2. Membacakan cerita

Ini juga termasuk stimulasi bahasa bagi si Kecil untuk mengatasi kendala keterlambatan bicaranya. Buku cerita yang disarankan adalah yang bergambar. Karena selain membacakan, gambar pada buku sangat memungkinkan interaksi dengan anak. Selain buku cerita bergambar, media lainnya seperti kartu bergambar juga bisa digunakan.

3. Batasi screen time

Di era teknologi seperti sekarang ini, penggunaan gadget atau gawai yang berlebihan pada anak bisa menurunkan kemampuan bicaranya. Interaksi dengan orang lain, khususnya komunikasi dua arah, bisa menjadi stimulus untuk perkembangan bicara anak. Jika anak dibiarkan berlama-lama bermain gawai, maka ia dapat mengalami hambatan dalam bekerja bersama orang lain sekaligus menurunkan produktivitasnya dalam suatu lingkungan. Oleh karena itu, orang tua bisa menerapkan screen time, yaitu batasan waktu di depan layar, misalnya main gawai, komputer, ataupun menonton tayangan tertentu. Para ahli menyarankan, anak berusia di bawah 2 tahun tidak diperbolehkan menggunakan gawai dalam bentuk apa pun, kecuali untuk tujuan video call atau panggilan video. Untuk anak usia 2-5 tahun, hanya boleh maksimal 2 jam per hari. Penggunaannya pun tetap harus didampingi orang tua agar tetap terjadi komunikasi dua arah dan dijadikan media untuk belajar.

4. Minum dengan sedotan

Minum dengan sedotan dapat membantu menguatkan otot-otot mulut dalam mengatasi keterlambatan bicara akibat kemampuan oromotor yang belum siap. Gunakan sedotan yang bisa dipakai ulang (reusable) ramah lingkungan atau dengan dengan bentuk, motif, atau warna yang ia suka untuk menarik perhatiannya.

5. Konsultasi dengan dokter sangat dibutuhkan

Apabila anak belum mengoceh atau tidak menoleh ketika namanya dipanggil saat usianya 6 bulan, atau belum berkata apa pun pada usia 1 tahun, maka Anda harus waspada. Nantinya, dokter akan mengevaluasi apa penyebab speech delay pada anak berikut penanganannya.

Itulah beberapa informasi speech delay yang perlu Bunda ketahui. Deteksi dini speech delay  adalah hal yang penting dilakukan untuk mengatasi keterlambatan bicara pada Si Kecil. Gangguan speech delay yang tidak ditangani dengan semestinya dapat berdampak besar pada kehidupan Si Kecil di masa depan. Selain itu, jangan lupa untuk berikan nutrisi terbaik kepada Si Kecil agar ia tumbuh dengan optimal. Semoga informasinya bermanfaat, Bunda!